Pernahkah kamu mengapung di atas air tapi nggak berenang? Kok Bisa? Hal itu bisa kamu rasakan di Pantai Tureloto. Pantai yang terletak di Desa Balofadorotuho, Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara ini memang dikenal sebagai laut mati dari Indonesia.
Loh, kok disebut laut mati? Nah, istilah laut mati sendiri disematkan karena kadar garam di pantai yang sangat tinggi. Kamu yang berkunjung ke sini akan mudah mengapung di atas air tanpa susah payah berenang. Terlebih, kamu pun bisa menikmati cantiknya pemandangan laut yang terdapat di sekitar pantai Tureloto.
Pantai yang satu ini memiliki spot berenang yang aman. Sehingga para pengunjung bisa bebas berenang tanpa mencemaskan akan adanya ombak besar yang mengancam keselamatan. Tentunya, hal ini dikarenakan adanya gugusan batu karang sejauh ratusan meter yang menjulur ke dalam laut. Batu-batu karang tersebut yang bisa menahan gelombang besar. Selain itu, bentuk pantai yang menyerupai teluk pun menjadi penyebab lain yang membuat ombak besar tidak bisa menembus Pantai Tureloto.
Baca Juga: Tabulla Rasa Bandung, Rumah Makan Mewah Buat Bersantap Ria
Buat kamu yang mau berkeliling ke gugusan batu karang ini, bisa banget hanya dengan menyewa perahu. Perahu-perahu tersebut bahkan telah bertengger di bibir pantai. Selain itu, perahu tersebut memang disediakan oleh para nelayan lokal sebagai sarana mencari pencaharian. Kamu cukup merogoh kocek sebesar Rp100.000 agar bisa pulang-pergi keliling batu karang di sepanjang pantai.
Sebagai informasi, gugusan karang unik dengan bentuk persis layaknya otak manusia ini sudah jadi ikon khas di Pantai Tureloto. Bahkan, orang-orang lokal di pantai ini kerap menyebutnya dengan sebutan karang otak. Tidak hanya itu, gugusan karang otak tersebut tersebar luas di sepanjang Pantai Tureloto ditambah gugusan pasir putih dan bersih sehingga membuat pemandangan di sekitar pantai ini menjadi lebih cantik dan sempurna.
Mungkin kamu kebingungan, kok bisa gugusan karang itu tercampak di atas pantai yang notabene ada dan hidup di dalam laut? Jadi, hal ini terjadi setelah adanya tragedi gempa bumi besar yang menghantam pulau Nias sekitar Maret 2005 silam. Dampaknya, bibir Pantai Tureloto seolah-olah terangkat. Hal ini pun membuat gugusan karang yang awalnya terletak di dalam laut sekarang seperti naik ke atas di sepanjang bibir pantai.
Air Laut Pantai Tureloto yang Bening Seperti Kristal
Hal yang paling menarik, gugusan batu karang yang tersebar luas di sepanjang pinggir pantai itu semakin sempurna dengan balutan air laut yang bening seperti kristal. Bahkan, hal ini pun bisa memudahkan para pengunjung agar bisa melihat langsung situasi dan kondisi bawah laut. Kamu bisa memandangi seisi lautan tanpa harus menyelam, seperti melihat segala makhluk hidup yang ada di laut. Maka, tidak aneh kalau memang pantai ini menjadi salah satu lokasi diving atau snorkeling yang sangat eksotis untuk para penyelam.
Jadi, buat kamu yang memang senang menyelam atau snorkeling, sangat wajib untuk datang ke sini. Bahkan, tidak ada alasan untuk tidak menelusuri lebih dalam dan menikmati kecantikan bawah laut yang disuguhkan oleh pantai Tureloto. Sehingga, banyak pengunjung yang menjadikan berenang dan diving/snorkeling sebagai aktivitas wajib bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi bawah laut dari pantai Tureloto.
Pondok-pondok yang berjajar di sepanjang pantai juga membuat para pengunjung tidak perlu repot mencari tempat istirahat. Sebab, pondok tersebut biasa dijadikan tempat singgah dan beristirahat, terlebih dengan pemandangan gugusan karang otak di sekitarnya membuat rasa lelah kamu cepat hilang. Bahkan, pondok-pondok ini dibuat tidak cuma di sepanjang bibir pantai. Akan tetapi, ada juga sejumlah pondok lain yang memang dibangun di tengah laut. Seperti pondok apung yang dapat dikunjungi oleh pengunjung untuk berkeliling di sekitar bibir pantai.
Baca Juga: Rumah Juliet, Cafe Vegan Unik Dengan Konsep Out Of The Box
Bermain di pantai memang melelahkan, membuat dahaga, sampai lapar. Nah, buat kamu yang haus dan lapar, tidak perlu cemas karena di sekitar pantai Tureloto ada beragam kantin dan rumah makan yang menjajakan bermacam-macam menu makanan lokal dengan bumbu khasnya. Menu andalan yang paling disukai wisatawan adalah ikan bakar bumbu Nias, makan ikan bakar di bibir pantai dengan semilir angin dan pemandangan indah memang tidak ada duanya. Kamu pun bisa menyantap hidangan ini dengan kisaran Rp30.000 hingga Rp100.000.
Namun, hal yang cukup disayangkan adalah masih belum adanya tempat penginapan di sekitar Pantai Turetolo. Namun, kamu bisa mendapatkan penginapan di Jalan Pasar Lahewa, Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara bernama Penginapan Siang Malam. Soal biaya, tarif menginap per malam di sini dibanderol mulai dari Rp200.000 hingga Rp300.000 dengan jarak tempuh sekitar 30-35 menit di perjalanan.