Yogyakarta sendiri diketahui dengan salah satu kota yang menaruh banyak benda- benda memiliki. Tidak heran kala berkunjung ke Yogyakarta kita hendak menciptakan banyak wisata sejarah semacam halnya kampung wisata ataupun museum. Salah satu museum yang tidak boleh kita lewati kala terletak di Yogyakarta ialah Museum HM Soeharto. Museum ini didirikan buat mengenang jasa presiden kedua Republik Indonesia ialah Soeharto. Museum ini terletak di kawasan Bantul, kawasan ini ialah cikal bakal Presiden Soeharto di besarkan.
Di atas lahan seluas 3.620 m persegi tersebut dibagi jadi sebagian zona dengan gunanya yang berbeda- beda. Di situ kita hendak menciptakan bangunan Joglo, Rumah Notosudiro, Rumah Atmosudiro, serta Petilasan. Rumah Atmosudiro ialah rumah sisa kakek Pak Harto, sedangkan Rumah Notosudiro ialah rumah sisa kakek buyut Pak Harto yang bernama Notosudiro. Rumah yang mempunyai bangunan tua tersebut kerap kali dijadikan selaku spot gambar oleh para wisatawan.
Di dalam situ ada bermacam perihal seputar Soeharto yang diabadikan dalam wujud audio, visual, ataupun koleksi gambar. Data tersebut dipecah jadi 5 selasar. Selasar A berisi seputar kehidupan Soeharto, Selasar B berisi data keterlibatan Soeharto dalam Serbuan Universal 1 Maret, Selasar C seputar Trikora, Selasar D menimpa Gerakan 30 September, serta Selasar E yang menggambarkan seputar diselerkannya Soeharto serta sebagian kejadian pada masa itu. Data tersebut disajikan dalam wujud album, lukisan, ataupun arsip dokumen.
Apalagi di situ pula kita dapat memandang sebagian barang aset Soeharto semacam piagam, baju, penutup kepala, kursi, tongkat, serta masih banyak lagi. Sebagian sudut Museum HM Soeharto ini dijadikan selaku spot gambar untuk para wisatawan sebab terkesan unik. Terlebih sebagian arca yang terdapat di situ. Tidak hanya selaku tempat wisata, tempat ini sanggup membagikan bimbingan tentang pemerintahan pada masa orde baru.
Baca Juga: Rodjo Tater, Wisata Seru yang Ramah Anak
Tiket Masuk Museum HM Soeharto
Tidak jauh dari Museum HM Soeharto kita hendak menciptakan sebagian penjual santapan yang menjajakan aneka hidangan lokal semacam bakso, siomay, gudeg, serta yang lain. Biayanya lumayan terjangkau ialah mulai dari Rp5.000 hingga dengan Rp30.000.
Sarana yang lain yang terdapat di situ ialah gazebo, musala, wc, lahan parkir, serta yang lain. Buat masuk ke situ kita tidak dikenakan tiket masuk. Kita cuma butuh membayar tarif parkir sebesar Rp 3.000 hingga dengan Rp 5.000 tiap kendaraan serta mengisi novel tamu dengan memenuhi biodata.
Turis yang mau mendatangi Museum HM Soeharto ini dapat tiba ke Dusun Kemusuk, Jalur Nulis- Puluhan, Srontakan, Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Wilayah Istimewa Yogyakarta 55752. Bila dari arah pusat Kota Yogyakarta kita dapat lewat Jalur KH. Ahmad Dahlan mengarah Jalur Patukan. Dari situ kita belok kiri serta masuk ke Jalur Kemusuk. Jarak tempunya dekat 30 menit ekspedisi dari pusat Kota Yogyakarta.
Museum MH Soeharto ini beroperasi tiap hari Senin hingga Sabtu. Buat jam operasionalnya sendiri mulai jam 08.00 hingga dengan 16:00 tiap hari Senin hingga Jumat serta mulai jam 08:00 hingga dengan jam 14:00 tiap hari Sabtu.
Buat kunjungan secara beramai- ramai umumnya kita butuh reservasi terlebih dulu lewat no 087738980703 ataupun lewat websitenya di www.museumsoeharto.com.
Turis yang mau melaksanakan penginapan dapat mendatangi Queen Star Hotel yang berada di Jalur Wates Kilometer. 9, Pareng Dawe, Jatipereng, Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Wilayah Istimewa Yogyakarta. Jarak tempuhnya dari Museum HM Soeharto dekat 10 menit ekspedisi. Buat tarif penginapannya dibanderol mulai dari Rp140.000 hingga dengan Rp270. 000 per malam cocok paket penginapan yang kita mau. Kita pula dapat reservasi terlebih dulu lewat no 02746498174.
Turis dari Yogyakarta serta sekitarnya dapat banget mendatangi museum ini bersama keluarga ataupun sahabat. Tempat ini dapat dijadikan selaku tempat wisata yang hendak menyuguhkan banyak bimbingan seputar kehidupan Presiden Soeharto.