Pernah berkunjung ke Cafe Cokelat Klasik Malang? Kalau belum berarti kamu harus mulai memasukkannya ke weekend list kamu. Sebab, selain ramah di kantong, cafe yang satu ini siap membuat kamu betah dengan konsep dan pemandangan alam sekitar yang disuguhkan. Makin penasaran dengan apa yang disuguhkan?
Awalnya, Cafe Cokelat Klasik Malang merupakan usaha gerobakan kecil yang dikelola oleh Martalinda Basuki atau biasa disapa Kak Lala. Mulanya, usaha ini berada di seberang gedung KPRI Universitas Brawijaya. Sebelum berbisnis di Malang, Kak Lala ini sempat mendirikan Cokelat Klasik di Kampung Inggris, Pare, Kediri. Akan tetapi, cafe tersebut terpaksa gulung tikar. Dengan semangat yang terus membara, akhirnya ia memutuskan untuk mendirikannya kembali di Kota Malang pada tanggal 6 Oktober 2012.
Seiring berjalannya waktu, peminat cokelat klasik semakin bertambah hingga membludak. Hal ini yang membuat Kak Lala mau mengembangkan bisnisnya lebih besar lagi. Ia pun memiliki ide untuk membuat cafe untuk bisnisnya. Hingga pada 2015, Café Cokelat Klasik Malang pun berdiri di Jalan Raya Joyo Agung Kota Malang. Menu pertama yang ditawarkan hanya minuman yang dengan bahan dasar real dark chocolate. Semakin banyaknya konsumen yang ingin banyak menu, membuat Kak Lala mencoba menambahkan beberapa menu lain, seperti camilan.
Konsep Cafe Cokelat Klasik Malang
Cafe Cokelat Klasik Malang mengusung konsep outdoor dan pemandangan alam. Hal ini dikarenakan warga Kota Malang dominan hidup dalam dinding perumahan dan suasana kota yang ramai. Dengan berkunjung ke cafe ini kamu akan merasakan ketenangan dari hiruk pikuk perkotaan. Ketika kamu memasuki cafe kamu bisa melupakan masalah sejenak dan menikmati pemandangan alam sambil menikmati coklat hangat.
Cafe ini memiliki 8 cabang di Malang Raya. Setiap cabang mengusung konsep berbeda-beda. Untuk cafe yang ada di Jalan Joyo Agung, pemilik mengusung konsep pegunungan. Kamu akan ditawarkan dengan pemandangan alam berupa bukit pegunungan yang memanjakan mata.
Selain itu, ada juga konsep riverside di cabang Sulfat, Kota Malang. Di sana kamu dapat mendengar gemericik air yang menenangkan. Bahkan, ada juga konsep garden city di cabang Jalan Borobudur, Jalan Dieng, dan Jalan Mayjend Sungkono kav.3. Konsep ini mencoba menyuguhkan suasana keindahan taman dikelilingi tanaman dan bunga yang indah dan bikin kamu betah.
Baca Juga: Saung Bali Karawang, Wisata Alam Menarik dan Edukatif
Harga Menu Cafe Cokelat Klasik Malang
Sesuai namanya, kamu akan ditawarkan dengan menu cokelat, mulai dingin hingga panas. Terdapat dua jenis dua varian cokelat klasik, yaitu cokelat klasik ice dan coklat klasik hot. Menu cokelat klasik ice terdiri atas choco original, choco cincau, choco milk, choco nut, white choco strawberry, dan lain-lain. Sementara cokelat klasik hot, terdapat rasa choco original, choco milk, choco coffe, chocopuchino, serta cappucino. Harganya pun cukup mudah, kamu cukup merogoh kocek Rp 10.000 untuk semua varian.
Ada juga series spesial bernama Passion of Taro. Ada rasa taronut, taropuchino, tarori, taroreo, serta tarochocolate. Selain itu, ada juga series spesial lainnya, seperti strawberry punch, lychee jelly, ice melon, ice naco, ice tea, ice dawet, serta ice cincau. Kamu cukup merogoh kocek mulai Rp 5.000 – Rp 15.000.
Menu makanannya pun cukup banyak. Mulai dari chicken steak, grill chicken mushroom, beef steak, long sausage, scrambled sausage, hot dog, rice bowl blackpapper mushroom BBQ, meatball BBQ, rice spicy wings, mie pedas original, mie pedas blackpapper, hingga batagor. Harganya pun berskisar mulai Rp 15.000 hingga Rp 55.000.
Kamu pun bisa menikmati beberapa menu camilan. Mulai dari churros, pancake, fantastic pancake, banana bread, siomay goreng, hingga wings snack. Harganya pun cukup ramah di kantong, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 25.000.
Buat kamu yang ingin berkunjung dan menikmati akhir pekan di Cafe Cokelat Klasik Malang bisa datang ke Joyo Agung No.184, Merjosari, Kota Malang, Jawa Timur. Kafe ini buka mulai Pukul 10.00 hingga 23.00 WIB. Bagaimana? Kapan lagi bisa menikmati coklat dengan pemandangan indah?